Total Pageviews

Wednesday, 23 January 2013

KIMIA SMK KELAS XII : SISTEM LARUTAN, SUSPENSI DAN KOLOID

A.     SISTEM LARUTAN, SUSPENSI, dan KOLOID
Secara umum jika dua zat dicampur, maka akan terbentuk campuran atau bisa disebut juga dispersi. Campuran itu akan terbagi menjadi larutan, suspensi, dan koloid.

1.       SISTEM LARUTAN
Larutan disebut juga dengan campuran homogen. Dalam larutan, zat terlarut dicampur dengan zat pelarut.umumnya, zat terlarut jumlahnya  sedikit sehingga disebut fase terdispersi, sedangkan pelarut jumlahnya banyak sehingga disebut fase pendispersi.

Baca Juga : Ini Tips Dapatkan Smartphone GRATIS 2017

Biasanya zat terlarut tersebar secara merata  dalam komponen zat pelarut, larutan ini dapat disebut sebagai dispersi molekuler artinya setiap molekul zat terlarut tersebar secara merata dalam media fase pendispersi, karena diameter molekul-molekul ini kurangdari 10-7 cm sehingga kita tidak mampu membedakan antara fase zat terlarut dan fase zat pelarut, kecuali dengan mikroskop elektron. Zat terdispersi pada sistem larutan tidaka dapat disaring dengan kertas saring apapun.
Contoh Sistem Larutan :  Larutan gula, Larutan garam, Larutan alkohol, Spirtus, Larutan Cuka, Air Laut, Udara Bersih, Air teh, dan Larutan gas dalam udara.



 
                                     Gambar 1.1 Air Garam Merupakan Salah Satu Contoh Sistem Larutan



Ciri-ciri larutan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.         Besar partikel <10-7 cm
b.        Partikel dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c.         Larutan sejati tidak dapat disaring dengan kertas saring atau perkamen.
d.        Larutan sejati sangat stabil artinya tidak dapat terkoagulasi.
e.        Termasuk campuran yang sangat homogen.


2.       SISTEM SUSPENSI

Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, terdispersi  adalah padatan, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air. Karena ukuran zat terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi menahannya. Oleh karena itu, zat terdispersi akan mengendap. Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. dengan penyaringan biasa, zat terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah dispersi adatan dengan bentuk fisik heterogen.
Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi dengan Air, dan Campuran Minyak dengan Air.


Gambar 1.2 Air Kopi Merupakan Salah Satu Contoh Sistem Suspensi



Suspensi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Suspensi mempunyai ukuran partikel > 10-5 cm.
b.      Suspensi dapat dilihat dengan mikroskop.
c.       Suspensi dapat disaring dengan kertas saring.
d.      Suspensi bersifat labil artinya tidak tahan lama.
e.      Suspensi mudah mengalami koagulasi.
f.        Suspensi termasuk campuran heterogen.





3.       SISTEM KOLOID

Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi.
Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan, Agar-Agar, Selai, Mentega, dan Mayonaise.



Gambar 1.3 Air Susu Merupakan Salah Satu Contoh Sistem Koloid



Ciri-ciri sistem koloid sebagai berikut:
a.       Sistem koloid mempunyai ukuran partikel 10-7 – 10-5 cm.
b.      Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.
c.       Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapi dapat disaring menggunakan kertas perkamen.
d.      Koloid tahan lama.
e.      Koloid akan terakugulasi apabila ditambah larutan.
f.        Koloid mempunyai sifat elektrolit.
g.       Koloid termasuk campuran homogen.

TABEL PERBANDINGAN SISTEM LARUTAN
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
1.    Bersifat Homogen, yaitu tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
2.    Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 mm
3.    Satu fasa
4.    Stabil
5.    Tidak dapat disaring
6.    Contoh: larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin.
1.   Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
2.   Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
3.   Dua fasa
4.   Pada umumnya stabil
5.   Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra
6.   Contoh: sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayones.

1.    Bersifat Heterogen
2.    Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3.    Dua fasa
4.    Tidak stabil
5.    Dapat disaring 
6.    Contoh: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air.


Baca Juga : Aplikasi Berikut Bisa Bikin Kamu Ketagihan Untuk Memainkannya



  DOWNLOAD THIS POST IN PDF  


No comments: